Monday, November 9, 2015

Pura Pucak Sangkur

PuraPucak Sangkur
Moksahnya Ida Rsi Sagening
Pura Pucak Bukit Sangkur ini ada kaitannya dengan berbagai Pura Kahyangan Jagat di Bali. Dalam Lontar Tantu Pagelaran diceritakan secara mitologis Gunung Maha Meru di India, puncaknya menjulang sangat tinggi hampir menyentuh langit. Kalau langit sampai tersentuh oleh puncak Gunung Maha Meru itu maka alam ini pun akan hancur lebur. Saat itu Jawa dan Bali dalam keadaan guncang atau disebut enggang enggung.

Hyang Pasupati memotong puncak Maha Meru tersebut terus dibawa ke Jawa. Pecahan puncak tersebut ditaburkan dari Jawa Barat sampai Jawa Timur. Pecahan Maha Meru itulah yang menjadi gunung-gunung yang berderet dari Jawa Barat sampai Jawa Timur. Di Jawa Timur puncak Maha Meru itulah menjadi Gunung Semeru. Setelah itu Pulau Jawa menjadi tenang. Tetapi Bali masih enggang-enggung atau guncang. Karena itu, Hyang Pasupati terbang ke Bali membawa puncak Gunung Maha Meru tersebut.

Puncaknya sekali menjadi Gunung Agung, bagian tengahnya menjadi Gunung Batur dan dasarnya menjadi Gunung Rinjani di Lombok. Serpihan-serpihannya menjadi gunung-gunung kecil dan bukit-bukit yang mengelilingi Pulau Bali. Setelah itu Bali menjadi tenang. Gunung-gunung kecil itu antara lain menjadi puncak Mangu, Teratai Bang, Gunung Tampud, Lempuhyang, termasuk Bukit Pucak Sangkur tempat didirikannya Pura Pucak Resi itu.

Dalam Lontar Purana Pura Pucak Resi diceritakan di zaman dahulu ada seorang suci bernama Ida Sang Resi Madura berasal dari Gunung Raung, Jawa Timur. Beliau Sang Resi juga disebut sebagai Acarya Kering. Ida Sang Resi Madura ini sering mengadakan perjalanan bolak-balik Jawa-Bali. Suatu hari dalam Yoga Semadinya Sang Resi mendapatkan suaraniskala yang menugaskan Sang Resi agar menuju Danau Beratan. Sang Resi pun mengikuti suara gaib tersebut. Sang Resi diiringi oleh pembantunya bernama I Patiga. Sampai di Bali, Sang Resi menuju puncak bukit.

Di puncak bukit itulah Ida Sang Resi Madura membangun pura dengan nama Parhyangan Pucak Resi sebagai pemujaan Batara Hyang Siwa Pasupati. Setelah itu Sang Resi Madura ini mengadakan perjalanan menuju ke puncak Teratai Bang, Bukit Watusesa sampai ke Bukit Asah.
Menaiki 400 anak tangga akhirnya kami sampe di puncak.
Ngatur ngayah..nyapu...kemudian kami sembahyang.
Bersambung ke Perjalanan kami menuju Pucak sangkur
SDT 2015
Ipoet Tusenloka

Sunday, October 25, 2015

Pancoran Solas Belayu

Kali kedua saya dan rombongan SDT melukat ke Pancoran Solas yang beralamat di Tabanan, Belayu, Br. Batan Nyuh. Mungkin ini keberuntungan bagi kami karena kami menemukan jalan yang lebih landai menuju Pancoran Solas dibanding pertama kali kami kesana. Lewat Gang sebelah toko Kayu utara Pura.
Menyeberang menuju Pancoran. Pastikan membawa bekal air, supaya tidak bolak balik.


Selain untuk menjernihkan pikiran,mata anda juga dimanjakan oleh alamnya yang hijau.
Pancoran Solas Belayu Tabanan

Thursday, October 8, 2015

Pura Panca Tirta

Pura Panca Tirta, Amed, Karang Asem
Lokasi Pura Panca Tirta ini belum ada dalam google map sampai tulisan ini dirilis. Jadi anda harus sering-sering bertanya kepada penduduk. Anda bisa menggunakan google map sampai di Amed Beach dan kemudian anda bisa bertanya kepada penduduk. Jalan menuju Pura ini sangat indah apalagi setelah sampai di lokasi Pura. Anda bisa membuka bekal anda terlebih dahulu karena perjalanan anda akan lumayan jauh dan boleh dibilang berat. Hampir setinggi Pura Lempuyang, namun dengan jalan yang masih asli ciptaan TUHAN (belum beraspal atau paving).
Jalan menuju Pura Panca Tirta
Di lokasi ini terdapat dari 5 Pura yang jaraknya saling berjauhan.
Jarak antara pura satu dengan yang lainnya mungkin tidak terlalu berjauhan namun medan yang harus kami lalui lumayan berat. Naik, turun, terjal, berbatu bahkan licin. Jadi jangan berharap anda akan  menemukan bangunan Pura yang megah seperti Pura-pura lainnya. Namun, kesan mendalam dan aura kebahagian sungguh terpancar dari tempat ini.
Seperti namanya Panca Tirta yang berarti lima air, disetiap-tiap pelinggih ada sumber mata air yang memiliki rasa yang berbeda-beda berdasarkan tingkat keasamannya. Namun, percaya tidak percaya, air berasa itu akan netral jika sudah diberi bunga kenanga. 
Jika anda kesini pada musim kemarau udara sangat panas dan berdebu, maka dari itu saya sarankan agar anda membawa bekal air yang cukup dan jangan terlalu banyak makan sebelum perjalanan. Namun jika anda kehabisan air, disana banyak sekali pohon jambu monyet yang bisa anda konsumsi sebagai penghilang rasa haus dan lapar. Jika musim hujan karena tanahnya tanah liat sudah pasti jalan akan terasa lebih licin dan lebih berat.
Sungai mengering di musim kemarau

Berpetualang


Setiap Pelinggih ada mata air yang berbeda-beda rasanya

Pelinggih Pura Panca Tirta yang pertama, disebelahnya mengalir tirta yang berasa sangat masam.

Wednesday, October 7, 2015

Tirta Pancoran Solas Sukawati

Warga Rusia yang juga ingin menikmati Hidden Canyon
Tirta Pancoran Solas ini berbeda dengan Pancoran Solas. Tempat melukat ini beralamat di Sukawati, perbatasan antara Ketewel dan Guwang. Untuk memudahkan anda mencari lokasi melukat ini, anda bisa menanyakan lokasi Pura Dalem Guwang, Desa adat Guwang. Lokasi melukat ini tidak jauh dari Pura ini. Hanya saja jalannya membuat kita seperti berolahraga karena kita harus menuruni banyak sekali anak tangga dan jalan berdebu. Namun, jerih payah anda akan terbayarkan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Saya sarankan bila anda melukat di tempat ini agar bertindak sopan dan santun dalam bersikap dan berbicara. Selain itu siapkan waktu dan kondisi anda karena setelah melukat anda bisa menuju Hidden Canyon yang sangat indah. Namun hati-hati dengan jalan yang berbatu dan agak sulit dilalui, pastikan alas kaki anda nyaman.
Pastikan membawa Masker penutup Mulut
Refreshing setelah melukat menuju Hidden Canyon Sukawati. Sayang sekali rombongan kami waktu melukat kelokasi ini sudah mendatangi 2 Pura yang lumayan menguras tenaga. Jadi kami hanya menikmati jalan menuju Hidden Canyon yang berada beberapa ratus meter didepan Pancoran.
Jalan Menuju Tirta Pancoran Solas

                                                                                                                





Monday, September 28, 2015

Lokasi Pancoran solas Tabanan Belayu

Alamat : Tabanan, Belayu Br Batan Nyuh
         Pertama kali kami mencari tempat ini, kami berkendara menggunakan mobil. Sesampainya saya di desa Belayu, Tabanan, Br Batan Nyuh kami bertanya kepada penduduk sekitar. Belum banyak yang mengetahui lokasi tersebut. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya ada salah seorang penduduk disekitar lokasi yang tahu dan menganjurkan agar kami menggunakan sepeda motor. Akhirnya kami pulang dengan membawa rasa penasaran yang semakin dalam.
        Perjalanan yang kedua kalinya, kami berempat dengan menggunakan tiga sepedamotor. Sesampainya di desa Belayu kami kembali mencari pendudk untuk bertanya. Hanya sedikit yang tahu lokasi Pancoran Solas ini. Namun pada akhirnya ketemu juga dengan orang yang tahu persis lokasi tersebut. 
          "Sebelah utara toko bangunan. Jalannya sudah di urug dengan tanah gamping ditengah sawah dan menuju kebun milik penduduk," kata seorang ibu yang tengah berjualan disekitar area Pancoran.
        Tidak sulit menemukan lokasi. Sesampainya disana kami membawa motor masuk ke dalam kebun yang lumayan banyak semak belukarnya. Namun belum sampai beberapa meter motor saya berjalan sudah ada teriakan yang membuat saya terkejut sampai terjungkal didalam kotoran sapi. 
        Kami kena marah pemilik kebun. karena kegaduhan kami bisa menyebabkan sapi-sapi mereka lari. Namun pada akhirnya pemilik kebun memberikan ijin untuk parkir di kebun dan kamipun memberanikan diri meminta bapak tersebut mengantar kami. Jadilah Akhirnya kami menyusuri kebun durian dengan perasaan bahagia.




Kami menelusuri jalan yang sempit dan turun. Jalannya lumayan extrim namun masih bisa dilalui dan tidak terlalu melelahkan. Namun, jika hujan bisa saya pastikan jalanan akan licin dan berbahaya.


Untuk menuju lokasi, kami harus menyeberangi sungai yang sangat jernih. Aura magis sudah sangat terasa, menurut perasaan saya. Anehnya saya sampai dua kali terjatuh dalam lubang kecil di lubang yang sama. Jadi pastikan anda fokus ketika tiba disana.
Akhirnya sampai juga kami di Pancoran Solas. Setelah teman saya menghaturkan pejati maka kami pun mulai melukat.

Perjalanan yang sebanding dengan alam yang bisa kita nikmati. Alam yang indah anugerah Tuhan yang Maha segalanya.

Pancoran Solas, Tabanan, Belayu, Br. Batan Nyuh Sebelah utara Pura